tidak dengan kepedihan yang tiap hari aku lalui sendiri.
tidak dengan air mata yang tak pernah di tenangkan.
tidak pula dengan penyakit yang tertahan.
aku selalu mengumbar kebahagiaan karena aku ingin diperhatikan.
padahal itu hanya alasanku saja agar aku bisa berbicara denganmu.
tidak bisa kah kamu melihat air mata ini dibalik candaku?
tidak bisa kah kau memahami maksud dari kata kataku?
sedangkan seperti ini,
aku yang mengumbar kebahagiaan saja masih kau acuhkan,
apalagi kalau aku mengumbar kesedihan..
kau tanggapi pun terpaksa."
-Can you?, 2008-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar